Motherboard
atau mainboard merupakan papan utama dimana terdapat komponen-komponen serta
chip controller yang bertugas mengatur lalu lintas data dalam sistem
motherboard. Pada Motherboard juga terdapat socket untuk processor, slot-slot
yang digunakan untuk pemasangan komponen kartu seperti VGA Card, Sound Card,
Internal Modem, dan lain-lain.
Saat ini banyak merek dan jenis
motherboard. Bagi anda yang ingin merakit sendiri komputernya, saya sarankan agar
berhati-hati dalam memilih merek dan jenis motherboard. Permasalahan
motherboard yang umum terjadi akan dibahas selanjutnya sesuai dengan kasusnya.
Pada artikel ini lebih khusus
membahas komponen yang ada pada Motherboard beserta fungsinya, Perjelasannya
dibawah ini:
1. Soket Prosesor. Soket ini merupakan tempat dimana prosesor
dipasang. Jenis soket menentukan prosesor apa yang bisa dipasang pada soket
tersebut. Jadi soket tertentu hanya bisa dipasang prosesor tertentu saja.
2. Slot Memori. Slot ini digunakan untuk memasang memori utama
komputer. Jenis slot memori juga berbeda-beda, tergantung sistem yang
digunakannya.
3. Northbridge, merupakan sebutan bagi komponen utama yang mengatur lalu
lintas data antara prosesor dengan sistem memori dan saluran utama motherboard.
4. Southbridge, sebutan untuk komponen pembantu northbridge yang
menghubungkan northbridge dengan komponen atau periferal lainnya.
5. Slot PCI Express x16, merupakan slot khusus yang bisa dipasangi kartu
VGA generasi terbaru.
6. Slot PCI Express x1, merupakan slot untuk memasang periferal (kartu
atau card) lainnya selain kartu VGA.
7. Slot AGP, merupakan slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi
sebelum adanya slot PCI Express.
8. Slot PCI, merupakan slot umum yang biasa digunakan untu memasang
kartu atau card dengan kecepatan di bawah slot AGP dan PCI Express.
9. BIOS (Basic Input-Ouput System). Merupakan program kecil yang
dimasukkan ke dalam IC ROM atau Flash yang digunakan untuk menyimpan
konfigurasi dari sebuah motherboard.
10. Baterai CMOS, baterai khusus untuk memberikan daya pada BIOS.
11. Port SATA, merupakan antarmuka untuk media penyimpanan generasi
terbaru. Port SATA bisa digunakan untuk menghubungkan Hard Disk dengan sistem
komputer.
12. Port IDE, merupakan antarmuka media penyimpanan sebelum generasi
SATA.
13. Port Floppy Disk, digunakan untuk menghubungkan mediaremovable atau
media penyimpanan yang bisa dicopot yaitu Disket atau Floppy Disk.
14. Port Power, yaitu port untuk memberikan daya kepada sistem komputer.
15. Back Panel, merupakan kumpulan port yang biasanya diletakkan di
belakang casing atau wadah komputer PC.
16. Port PS/2 Mouse, untuk menghubungkan
mouse dengan komputer.
17. Port PS/2 Keyboard, untuk memasang keyboard.
18. Port Paralel, untuk memasang
periferal kecepatan rendah dengan lebar data delapan bit. Biasanya digunakan
untuk memasang printer sebelum generasi USB.
19. Port Serial, digunakan untuk
memasang periferal kecepatan rendah dengan mode transfer data serial. Namun
saat ini jarang digunakan.
20. Port SPDIF, digunakan untuk
menghubungkan komputer dengan periferal audio seperti home theatre.
21. Port Firewire, untuk menghubungkan
peralatan eksternal kecepatan tinggi seperti video capture atau streaming
video.
22. Port RJ45, digunakan untuk
menghubungkan komputer dengan jaringan LAN.
23. Port USB, digunakan untuk
antarmuka dengan periferal atau peralatan eksternal generasi baru yang
menggantikan port paralel dan Serial.
24. Port Audio, digunakan untuk
menghubungkan komputer dengan sistem audio seperti speaker, mikrofon, line-in
dan line-out.
Chipset
Komponen pada motherboard yang yang satu ini kebanyakan terdiri atas dua
buah chip, north bridge dan south bridge.
Fungsi utama chipset adalah mengatur aliran data antarkomponen yang terpasang
pada motherboard. Dua buah chipset yang biasanya ada pada motherboard sendiri
punya tugas yang berbeda satu dengan yang lain.
Chip pada north bridge berfungsi untuk mengatur aliran data dari dan ke
prosesor, bus AGP, dan memori utama sistem. Sementara, chip yang south bridge
mengatur aliran data dari peranti input output, bus PCI, interface harddisk,
dan floppy, serta peranti eksternal lainnya. Berhubung chip north bridge lebih
vital kerjanya dibanding south bridge, tak heran jika chip inilah yang
dipasangi heatsink, fan, ataupun kombinasi heatsink dan fan oleh pabrik
pembuatnya.
AGP
AGP adalah singkatan dari Accelerated Graphics Port.
Fungsinya adalah menyalurkan data dari kartu grafis ke CPU tanpa harus melalui
memori utama, dengan demikian proses pengolahan data grafis dapat dipercepat.
Kelebihan lain AGP ini adalah kemampuannya untuk mengeksekusi texture maps
secara langsung dari memori utama. Datang dengan berbagai cita rasa, saat ini
kebanyakan motherboard menyertakan bus AGP 4X yang bekerja pada frekuensi
266MHz. Untuk sekarang ini, port AGP ini baru digunakan buat memasang kartu
grafis yang notabene lebih cepat ketimbang memakai bus PCI. Akan tetapi,
beberapa motherboard terbaru sudah menyertakan port AGP Pro yang bisa dipasangi
baik kartu grafis berbasis AGP 4X maupun yang berbasis AGP Pro sendiri.
Soket Memori
Soket ini merupakan
tempat untuk menempatkan memori pada motherboard. Soket memori memiliki bentuk
yang berbeda untuk jenis memori yang berbeda pula. Kebanyakan motherboard
memiliki slot sebanyak 3 atau 4 buah, tergantung dari chipset yang digunakan.
Untuk memori SDRAM, soket DIMM yang harus dimiliki adalah soket 168 pin,
sementara untuk memori jenis DDR, soket yang dipasang adalah soket 184 pin.
Scoket Processor
Merupakan tempat untuk menaruh prosesor. Kalau
jaman dahulu, masih ada pilihan lain selain sistem soket yaitu sistem slot.
Namun, setelah era PentiumIII generasi kedua, tipe slot ini kemudian
ditinggalkan lantaran ongkos produksinya yang lebih mahal ketimbang memakai
soket. Untuk urusan soket prosesor ini, pilihlah motherboard dengan soket
prosesor yang tepat. Soket 370 untuk prosesor Intel PentiumIII dan Celeron,
soket A untuk prosesor AMD Athlon dan Duron, serta soket 423/478 untuk prosesor
Pentium4.
CMOS
CMOS adalah singkatan dari Complementary Metal Oxide
Semiconductor. Dari bentuknya sudah kelihatan, ia merupakan komponen berbentuk
IC (integrated circuit) Yang fungsinya menampung setting BIOS dan dapat tetap
menyimpan setting-annya selama baterai yang mendayainya masih bagus.
Port Peranti Eksternal (serial, paralel, audio,
USB)
Biasanya berada di
posisi belakang motherboard. Fungsinya adalah sebagai sarana untuk memberi
masukan (input) dan keluaran (output) pada sistem komputer. Motherboard
generasi sekarang ini sudah menyertakan pula port USB buat “berhubungan” dengan peripheral lain seperti printer, scanner, kamera digital, dan periferal lain
yang berbasis USB. Selain port USB, terkadang pada beberapa motherboard disertakan
pula port Ethernet untuk masuk ke dalam jaringan komputer. Tipe yang semacam
ini memang tidak terlalu banyak, namun amat membantu terutama untuk digunakan
pada perkantoran kecil atau warnet yang punya anggaran minim.
Power Supply
Power Supply berfungsi untuk menyuplai tenaga kepada semua
komponen yang tersambung pada motherboard.
Konektor C asing
Konektor Casing berfungsi untuk menyambungkan tombol/ saklar dan
indicator pada casing ke motherboard. Pada motherboard yang berbasis Pentium 4,
disertakan pula sebuah port konektor tambahan sebesar 12 volt agar prosesor
bisa bekerja.
Konektor IDE & Floppy
Pasti sudah pada tahu apa fungsinya, yaitu merupakan interface yang
menyambungkan harddisk dan floppy disk ke motherboard. Saat ini interface
harddisk pada motherboard yang banyak digunakan adalah IDE Ultra ATA/100 yang
mampu memberikan kecepatan transfer data hingga 100 MB/detik. Maxtor tengah
mengembangkan interface baru yaitu Ultra ATA/ 133. Namun sampai edisi ulang
tahun ini kelar ditulis, belum ada informasi terbaru bahwa interface ini
mendapatkan respon yang bagus dari vendor lain. Yang tak kalah penting dalam menentukan
motherboard adalah mengenali ukurannya.
Ada beberapa jenis ukuran motherboard, mulai dari AT, micro ATX dan ATX.
Ukuran-ukuran ini dinamakan form factor. Pada umumnya, motherboard-motherboard
sekarang sudah menggunakan teknologi ATX. Motherboardmotherboard kelas standar
ada yang bertipe micro ATX, sedangkan motherboard mid end atau high end
kebanyakan menggunakan form factor ATX. Meskipun form factor-nya berbeda,
setiap jeroan motherboard memiliki standardisasi yang sama, sehingga ukuran ini
hanya berpengaruh pada pilihan casing yang akan digunakan.